Hari ini sungguh hari penuh syukur.
Siang tadi adalah hari terakhir masuk kantor. Kebetulan jam kerja hari ini tidak full hanya setengah hari. Kantor pun sudah makin sepi saja, karena banyak yg sudah pergi mudik.
Pagi tadi dengan bermalas2an dan agak gak mood, aku paksakan juga kaki ini melangkah seperti hari2 kemarin. seperti biasa panas terik yang menyengat, jalanan yg makin kacau lancar, dan pejalan kaki koq kayanya makin rame aja. Yah, demi keuarga para Ibu rela bercape ria untuk belanja kebutuhan lebar yg tinggal hitungan jari saja.
Aku pun sampai di tempat seperti biasanya dengan selamat. Alhamdulillah. Tidak ada yg penting yg aku lakukan, hanya duduk, share sana2sini (ga ngegosip donk) terus ngenet. Sampai tiba waktunya sebagian besar rekan izin pulang terlebih dahulu sebelum kantor siap2 untuk disegel.
Ketika banyak yg sudah meninggalkan kantor, aku justru malasnya bukan main untuk kembali lagi ke rumah. bukan apa2, menurutku jam segitu masih terlalu pagi (karena terbiasa pulang malam), meski rencananya setelah itu ingin silaturrahim dulu ke rumah paman. Tapi tetap saja, rasanya aneh klo harus pulang lebih cepat.
Dalam hati aku memutuskan untuk pulang jam 1 an. karena ada yg mau aku lakukan dulu depan kompi. Ehh… tiba2 malah koneksi terputus. Untung saja, email, dsb milikku belum aku sign in.Aku pun memutuskan pulang.
Alhamdulillahirabbilalamin, sungguh Allah memang Maha Pengatur, dan Penulis Skenario di alam raya ini. Entah apa yg membuat langkah ini ke counter hp untuk beli pulsa, padahal arah jalanku sudah lurus mengarah ke ATM, tapi seketika berubah pikiran. Setelah beli pulsa, aku masuk antrian pertama. Ternyata di dalamnya seorang bapak yg sedang kebingungan karena kartu ATMnya tertelan. Aku pun mencoba membantunya. Tiba2 kulihat tempelan BNI call yg janggal menurut ku. Kemarin sore aku inget betul, belum ada tempelan BNI call tersebut. terus, koq nomornya ga yg seperti aku tau. Langsung saja akukonfirmasi ke BNI call resmi seperti yg tertera di kartu ATM atau di pintu masuk ATM. Alhasil, ternyata benar dugaanku nomor yg tertempel di mesin ATM tersebut adalah palsu. Aku ga tau apakah ini modus penipuan baru atau bukan. Kasihannya seorang bapak datang untuk melihat kartu ATMnya yg tadi pagi juga lebih dulu tertelan oleh mesin ATM, dan entah karena ketidaktahuannya atau karena sedang terburu2, si bapak tersebut sudah menelpon ke BNI call palsu, dan pihak sana yg menerima telpon mengaku sebagai petugas Bank BNI meminta no PIN bapak tersebut, dan sekali lagi mungkin karena keawamannya, Bapak tersebut memberitahu PIN rahasia miliknya. Masya Allah, aku kaget dan langsung meminta bapak tersebut menelpon BNI call resmi, untuk bisa segera memblokir kartu ATMnya meski sudah telat.
Si Bapak terlihat lemas sekali, mungkin saat itu ia baru sadar kalau dirinya tertipu. Dan akhirnya berhasil juga si Bapak tersebut memproses pemblokran kartu ATMnya, hanya saja ia belum tau apakah sisa saldo dalam tabungannya masih selamat atau sudah raib.
Alhamdulillah, terima kasih Rabb telah menuntunku. karena kalau tidak ingat beli pulsa, mungkin kartuku lah yg tertelan ATM. (be continued…)