Posts Tagged ‘MoTivasi’

Alhamdulillahirabbilalamiin…….. Ya Allah terimakasih telah kau mantapkan hatinya untuk mengkhitbahku, dan telah kau mantapkan hatiku untuk menerimanya. Jagalah masing-masing hati kami sampai akad itu tiba, sampai perjanjian berat itu terucap dalam ijab kabul antara dia dan ayahku. Ya Allah lancarkanlah proses ini menuju pernikahan suci yang islami membentuk keluarga sakinah mawaddah warahmah. Amiin..

Salam sayang dariku padamu yang jauh di mata entah di mana. Rasanya rindu sekali aku ingin bertemu. Bercengkerama, berbicara dari hati ke hati, hidup bersama dalam suka dan duka. Aku ingin menumpahkan segala curahan hatiku, berbagi rasa padamu, menjalin kasih sayang bersama dalam ikatan keluarga yang penuh berkah illahi.

Namun sabar sayang…, sabar… mungkin Allah sedang menguji kesabaran, keimanan dan ketakwaan kita. Pasti, pasti… saat itu kan datang. Saat yang dinanti itu kan tiba. Hingga masanya nanti, saat Allah meridhai ikatan suci antara kita. Semoga Allah memberi kemudahan dan kelancaran segala urusan kita berdua. Semoga Allah memantapkan hatimu untuk datang mengkhitbahku dan memantapkan hatiku untuk menerimamu apa adanya lillahi ta’ala. Tanpa ada keraguan sedikitpun.

Insya Allah saat bahagia itu tak akan lama lagi. Saat kau ucap ijab kabul sambil berjabat erat dengan ayahku…. disitulah saat perjanjian berat terangkum singkat penuh harap. Saat itulah para malaikat mendoakan kita dengan senandung ayat-ayat cinta Nya, doa-doa dari semua kerabat berkumandang syahdu hingga langit ke tujuh. Sabar wahai kekasih hati, yakinlah,, dengan yakin sepenuh hati hanya kepada Nya, Insya allah…. Meski hingga saat ini tak sekalipun kita bersua, aku dan kau tak pernah tau satu sama lain, tapi pasti Allah akan mempertemukan kita berdua dalam naungan cinta dan kasih sayang Nya.

Rabbana hablana min azwaajina wa dzurriyyatina qurrata a’yun waj’alna lil muttaqinnaa imammaa. Amiin Ya Rabb…..

^^

100% isihatimanusiagorengtepungsausambalmerahmerona

Handsome Yusuf r.a cried, Allah is enough for me!
Every night brings a new day, Allah alleviates all pain
Everything has its end, Allah is enough for me!
Everything has its end, Allah is enough for me!

(Syair Nasheed “Allah is enough for me” by Zain Bhikha)
Hati adalah kekuatan inti manusia. Dia adalah sekerat daging yang mampu mengalahkan kekuatan jasad seperti yang dikatakan Rasulullah Saw : “Ingatlah bahwa dalam jasad ada sekerat daging, jika ia baik, maka baiklah jasad seluruhnya; jika ia rusak, maka rusaklah jasad seluruhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.” (HR. Imam Bukhari dan Muslim). Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya posisi hati dalam tubuh manusia, tidak hanya sekedar daging tetapi juga penentu aqidah, penentu budi pekerti dan penentu keputusan terbesar seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadits Arbain Nawawiyah bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda “Mintalah fatwamu kepada hatimu sendiri. Kebaikan adalah apa-apa yang menentramkan jiwa dan hati, sedangkan dosa adalah apa-apa yang mengusik jiwa dan meragukan hati, meskipun orang-orang memberi fatwa yang membenarkanmu.” (H.R Imam Ahmad bin Hambal dan Imam Ad-Darani).

Berdasarkan penjelasan hadits kedua diatas maka tak dapat dipungkiri lagi bahwa hati ibarat petunjuk kebaikan selama hati kita masih suci dan bersih dan juga bisa jadi sebagai petunjuk kejahatan ketika hati kita sudah ternoda dengan dosa dan maksiat. Sebab hati pun memiliki beberapa penggolongan yaitu hati yang bersih atau suci, hati yang sakit dan hati yang jahat dan hanya hati yang bersih yang mampu memberikan petunjuk yang benar. Secara sunnatullah sifat hati selalu berbolak-balik yang mana sesuai sifat dasar manusia yang sering khilaf. Akibatnya hati kadang-kadang menjadi tenang, nyaman, yakin, percaya akan Allah, dan stabil tapi kadang-kadang pula dia menjadi terbalik; menjadi liar, gelisah, gundah, resah, tidak nyaman dan tidak stabil. Inilah kombinasi hati manusia.

Kegundahan hati yang disebabkan oleh problematika hidup yang penuh dengan konflik, persoalan dan tantangan bisa menyebabkan hati kehilangan cahaya-Nya dan nurani kebaikan sehingga perlu segera ditemukan terapinya. Olehnya Allah yang Maha Ar-Rahman dan Ar-Rahim telah memberikan solusi-solusi kegundahan hati dengan obat mujarab yaitu Al-Quran Karim. Salah satu firman-Nya “Inilah adalah Al-Quran yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau dapat mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang benderang dengan seizin Allah menuju jalan Allah yang Maha Perkasa dan Maha Terpuji.” (Q.S Ibrahim: 1). Banyak ayat-ayat Al-Quran yang dapat dijadikan terapi kegundahan hati, sebagai obat pelipur jiwa dan penenang kalbu, berikut beberapa petikannya :

KENAPA AKU DIUJI?
Surat Al-Ankabut: 2-3
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan (saja) hanya dengan mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?Dan sesungguhnya, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia pasti mengetahui orang-orang yang dusta.”

KENAPA AKU TIDAK MENDAPATKAN APA YANG AKUIDAM-IDAMKAN?
Surah Al-Baqarah ayat 216
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

KENAPA UJIAN SEBERAT INI?
Surah Al-Baqarah ayat 286
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”

BAGAIMANA MENYIKAPI RASA FRUSTASI?
Surah Al-Imran ayat 139
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”

SUNGGUH, AKU TAK DAPAT BERTAHAN LAGI…!!!!!
Surah Yusuf ayat 87
“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan orang-orang yang kafir.”

BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPI PERSOALAN HIDUP ?
Surah Al-Imran ayat 200
“Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.”

APA SOLUSINYA?
Surah Al-Baqarah ayat 45-46
”Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) mereka yang yakin, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.”

SIAPA YANG MENOLONG DAN MELINDUNGIKU?
Surah Ali Imran: 173
“Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”

KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?
Surah At-Taubah ayat 129
“Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.”

APA BALASAN ATAU HIKMAH DARI SEMUA INI?
Surah At-Taubah ayat 111
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.”

semua orang yang beriman berharap menjadi golongan orang-orang yang dicintai oleh Allah SWT. Dan Allah mengabarkan kepada hamba-Nya bahwa golongan yang mendapatkan kecintaan-Nya adalah orang-orang yang sabar terhadap ujian dan cobaan dari-Nya. Sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya

Referensi :

a. Al-Quranul Karim

Dalam kehidupan seringkali manusia “terjebak” pada kata takdir, Padahal ada takdirNya yang bisa dirubah dan ada takdirNya yang tak bisa dirubah, saya kemukakan di ujung akhir tulisan ini Perkara takdir memang menarik, banyak perdebatan yang melahirkan berbagai tiori dan golongan. Ada yang bertiori bahwa manusia hanya semacam wayang kulit yang digerakan bagaimana maunya dalang, ada yang bilang manusia punya kehendak bebas, sebebas-bebasnya, ada juga yang mengambil jalan tengah antara kedua tiori tersebut. Namun tulisan ini tidak untuk berdebat, hanya untuk berbagi. Karena setiap manusia mempunyai pendapatnya masing-masing yang kadang berbeda satu sama lain. Tak ada sesuatupun yang dapat menghalangi takdir yang datang dariNya, yang baik ataupun yang buruk. setiap keputusanNya pasti terjadi! Disukai atau tidak oleh manusia. Takdir Tuhan yang telah terjadi tak dapat kamu tolak, walau manangis darah sekalipun atau kamu protes dengan suara yang menggelegar membelah langit, membelah angkasa raya. Kamu menolak atas takdir yang buruk, Tuhan tidak rugi. Sebaliknya kamu bersyukur atas takdir yang baik, Tuhanpun tidak untung. Semuanya dikembalikan padamu, Dia tak butuh apa-apa darimu. Takdir buruk, seperti kematian, bencana alam, terkena PHK, dipecat dari jabatan dan sebagainya, adalah takdirNya, baik karena perantara manusia atau memang sebab alam, namun keduanya, asal muasalnya tetap dari Allah SWT. Kamu taat atau kapir tidak merubah takdir Tuhan, kamu suka atau tidak, tak merubah kekuasaan Tuhan. Kamu bahagia atau menderita tak merubah kehendak Tuhan. Kamu beriman atau murtad tak mengurangi kamauan Tuhan. Kamu bersyukur atau kupur tak merubah kasih sayang Tuhan. Ya semuanya kembali kepadamu, Tuhan bagaikana cermin yang memantulkaan semua kelakuanmu. Jadi kamu masuk syurga atau nereka adalah hasil dari perbuatan kamu sendiri, Tuhan hanya menyediakan tempat tersebut untuk membalas setiap amal yang kamu lakukan. Kamu masuk syurga Tuhan tidak untung, kamu masuk nerakapun Tuhan tidak rugi. Kamu punya kehendak bebas untuk melakukan apa yang kamu sukai dan resikonya tanggung sendiri. Itulah Tuhan, Dia telah membebaskan manusia untuk berbuat apa saja yang mereka kehendaki, yang baik atau yang buruk, beriman atau kapir, semuanya diserahkan kepada manusia. Untuk itulah manusia diberikan akal pikiran, hati dan kehendak. Dengan ketiga modal itu, manusia nanti dimintai pertanggungjawabannya. Maka ketika mendapat takdir baik atau takdir buruk tidak abadi keduanya, tidak selamanya takdir baik ada pada manusia ketika hidup, begitu juga tidak salamanya takdir buruk ada pada manusia. Selama kamu hidup di dunia, apapun bentuknya tidak pernah abadi, ya suka, sukanya sementara. Bila duka, dukanya sementara. Keduanya saling berganti dan bisa terjadi dimana saja, kapan saja dan kepada siapa saja. Dan itu semua akan berakhir pada kematianmu, dibalik kamatian itulah akan ditemukan keabadian. Ya suka, sukanya abadi(syurga) bila duka, dukanyapun abadi (neraka) keduanya tetap dan tidak bisa saling menggantikan. Nah, terkadang takdir buruk itu dating berupa kematian, yang memang pada akhirnya apapun yang kamu cintai akan kamu tinggalkan, suka atau tidak, rela atau tidak, semuanya akan kamu tinggalkan atau kamu ditinggalkan oleh semua itu ! Begitu juga tentang masa depan ada dihadapanmu, tak bisa kamu hindari dengan berlari jauh darinya. Ya hadapi masa depan baik atau buruk, itu hidup namanya. Urusan masa depan ada ditanganNya, masa depan adalah milikNya, maka kita berserah diri kepadaNya. Insya Allah segala urusan kita dimudahkan olehNya. Jangan ragu-ragu, mantapkan iman, teguhkanlah pendirian. Hidup prihatin, perih-perih hati, karena memang tidak semua keinginan dapat terpenuhi. Ingat, dibalik keprihatinanmu…, jauh di ujung sana banyak lagi manusia-manusia yang jauh lebih prihatin darimu. Mereka kelaparan, di usir dari tanah kelahiran, di rampas hak-haknya, dihancurkan oleh musuh-musuhnya, menderita, sengsara, rumah hancur kena bom, kedinginan yang memilukan. Itu takdir mereka dan dengan segala daya upaya mereka mencoba melepaskan diri dari takdir buruk menjadi takdir baik, lari dari takdir ke takdirNya juga. Bagi yang sedang belajar atau kuliah atau yang sedang berusaha meraih cit-cita apapun bentukny, harus ditekankan bahwa tak ada kata putus asa dalam mencapai cita-cita, berjuang terus dalam hidup dan kehidupan, tak ada kata patah semangat untuk mencapai sesuatu yang baik dan diridhoiNya. Takdir baik di capai dengan usaha yang keras dengan keyakinan : Selalu ada kemudahan di balik kesulitan, sungguh ada kemudahan di balik kesulitan. Buat apa melanglang buana jauh-jauh, kalau diri kita sendiri tak dapat dirubah menjadi lebih baik dan lebih terpuji. Ayo bergerak menjemput takdirNya yang terbaik, karena ada takdirNya yang bisa dirubah dengan usaha dan kerja keras, sambil terus berdoa mohon petunjukNya. Sedangkan takdir berupa yang menghidupkan dan yang mematikan tak bisa di rubah, kita anak siapa dan keturunnya dari mana juga termasuk takdir yang tak bisa dirubah. Sedangkan kebodohan, kemiskinan dan lain-lain bisa dirubah dengan usaha manusia.

sumber:

http://www.eramuslim.com/oase-iman/ayo-bergerak-menjemput-takdirnya-yang-terbaik.htm


OLEH : UST. YUSUF MANSYUR

Assalamu’alaikum wrwb.
Cara gampang cari jodoh terbaik adalah metode agar Allah azza wajalla berkenan membuka Rahasia Jodoh Terbaik & Menghadirkannya.
Anjuran penggunaan : Sucikan diri (wudhu), sholat sunah 2 rakaat, berdoa, siapkan Al Quran selanjutnya ikuti langkah awal menuju solusi.

Urutan yang harus dilakukan : Merubah pemahaman untuk merubah pola piker lalu mencari penyebab hambatan untuk merubah pola ikhtiar.
Pemahaman : 1. Belum adanya jodoh bisa disebabkan oleh hubungan kita dengan Allah, keluarga, lingkungan, teman bahkan diri kita sendiri. Pemahaman 2 : Pahami & Yakinlah bahwa kelahiran, rejeki, jodoh & kematian adalah rahasia Allah.
QS 31:34 : Sesungguhnya Allah hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat, dan Dialah yang menurunkan hujan & mengetahui apa yang ada didalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui dibumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Dari pemahaman 1 & 2 jelaslah SEGERA RUBAH POLA PIKIR ANDA DALAM MENCARI JODOH! Perbaiki dulu Hubungan dengan Allah baru berikhtiar mencari hubungan perjodohan. Selanjutnya adalah cara memeriksa hubungan dengan Allah yang terdiri dari hubungan dengan Allah, Orang tua & sesama, periksalah! Apa kita pernah percaya dengan ramalan, datang ke orang pinter, percaya kekuatan selain Allah?
HATI2 SAUDARAKU! Dengan berbuat syirik dalam perjodohan bikin anda malah tertipu & menderita seumur hidup, bisa jadi anda dijauhkan dari yang semestinya jodoh terbaik atau bahkan tidak menemukannya sama sekali.
QS 31:33 : Janganlah sekali-kali kamu diperdayakan dunia & diperdayakan para penipu yang mengatasnamakan Allah, bisa juga anda mendapat jodoh namun yang malah membuat hidup anda tidak tentram & tidak berkah sebab akan berlaku hukum keseimbangan Allah dalam perjodohan. QS 24:3&26 :….musyrik laki2 berjodoh dengan musyrik perempuan, laki2 yang berperilaku buruk dengan perempuan yang berperilaku buruk juga.
Bukankah anda menginginkan jodoh sebagaimana disebutkan dalam QS 30:21 : … salah satu tanda kekuasaan-Mu adalah menjadikan pasangan hidup dari jenis kami, yaitu manusia. Yang demikian adalah agar kami cenderung dan merasa tentram kepadanya dan dijadikan-Nya diantara kami rasa kasih dan sayang.

PERIKSALAH WAHAI SUADARAKU! Apakah sholat kita sudah berkualitas?
Inginnya sih jodoh Allah hadirkan tepat waktu tidak telat2 tapi saat Allah memanggil untuk sholat eh malah ditelat2in, telat juga deh tuh jodoh.
QS 107:4-5 : Maka kecelakaanlah bagi orang2 yang shalat (yaitu) orang2 yang lalai dari shalatnya.

JUJURLAH WAHAI SAUDARAKU! Apakah anda pernah melakukan hubungan yang melampui batas atau bahkan berzina? QS. 25:68-69 : Barangsiapa yang melakukan yang demikian niscaya dia mendapat pembalasan berlipat sejak di dunia…salah satunya jdoh yang tak kunjung hadir.

PERIKSA HUBUNGAN KITA DENGAN ORANG TUA, adakah anda pernah menyakiti atau mengkasari mereka karena perbuatan tersebut termasuk doa besar yang menjauhkan rahmat Allah (termasuk jodoh).
QS. 17:23 : Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka, ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.

PERIKSA HUBUNGAN SILATURAHIM. Putus silaturahim berakibat putusnya rahmat (salah satu bentuknya jodoh).QS.49:10:….sesungguhnya orang2 mukmin itu bersaudara. Karena itu peliharalah persaudaraan dan peliharalah diri anda dihadapan Allah supaya kamu mendapat rahmat.

PERIKSA DALAM HUBUNGAN SEBELUMNYA (mis : mantan2) apakah ada yang sampai tersakiti atau terzalimi. Hindari doa orang yang teraniaya/terzalimi, karena doanya pasti dikabulkan (kalo dia doakan ga dapat jodoh bagaimana?).

APAKAH ANDA PERNAH BERGUNJING YANG MENGARAH MENGADU DOMBA, yang menyebabkan putusnya tali silaturahim?
QS 49:12 : Hai orang2 yang beriman, jauhilah kebanyakan kecurigaan, karena sebagian dari kecurigaan itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kamu merasa jijik kepadanya.

Bila anda pernah melakukan 1 saja dari hal diatas, SEGERALAH lakukan langkah lanjutan untuk MEMPERBAIKI HUBUNGAN DENGAN ALLAH.
LANGKAH 1 : MOHON AMPUN ATAS KESALAHAN & KEBURUKAN, dasar ayat QS.66:8 : Hai orang2 yang beriman Bertaubatlah kamu kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya. Mudah2an Allah akan menutup kesalahan2 kamu.
Untuk tahap awal dan sekaligus riyadhah (membiasakan),ucapkanlah KALIMAT ISTIGHFAR (ASTAGHFIRULLAH)minimal 70-100 sehari semalam dasar al hadits : Barangsiapa yang biasa beristighfar Allah akan carikan jalan Keluar Bagi Kesulitannya, kelapangan bagi kesempitannya & memberi rizki dari arah yang tidak terduga. INGET JODOH JUGA RIZKI loh. QS 71:10-12 : Maka Aku katakan kepada mereka Mohon Ampunlah kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat dan membanyakkan harta dan anak2mu dan mengadakan untukmu kebun2 dan mengadakan pula didalamnya untukmu sungai2.

LANGKAH 2 : TINGKATKAN IBADAH, PERBAIKI IBADAH. Sekali lagi yakinkan diri akan kuasa Allah. Insya Allah ada saja jalan bagi kita termasuk JALAN HADIRNYA PASANGAN HIDUP KITA-dasar ayat QS 65:3-4 : Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap2 sesuatu. Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. Cobalah melakukan hal2 berikut ini :
PERBAIKI/LAZIMKAN WUDHU, BIASAKAN SHOLAT AWAL WAKTU DAN SHOLAT BERJAMAAH, BERDOA/BERDZIKIR SELEPAS SHOLAT, PELIHARA SHOLAT SUNAH SEBELUM & SESUDAH SHOLAT FARDHU KECUALI SETELAH SHOLAT SHUBUH DAN ASHAR, BIASAKAN SHOLAT MALAM : TAHAJUD,HAJAT,ISTIKHOROH, TAUBAT, TASBIH, WITIR. Lakukanlah semampu anda,dasar ayat QS 22:77 : Hai orang2 yang beriman, ruku dan sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan berbuat kebaikan supaya kamu mendapatkan keberuntungan dunia dan akhirat.

LANGKAH 3 : PASRAHKAN KEPADA ALLAH, minta hanya kepada Allah-dasar ayat QS 65:3 : Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya.

LANGKAH 4 : LURUSKAN NIAT. Percayalah luruskan niat, sucikan hati bahwa anda menikah karena ingin mengikuti sunah rasul dan mengharap ridho Allah (al hadits) Pernikahan itu menyempurnakan separuh dari agama.

LANGKAH 5 HILANGKAN EGO. Target/pilah pilih boleh2 aja sih, tapi yang wajar sajalah serahkan pilihan yang terbaik hanya pada Allah melalui shalat istikhoroh dan musyawarah dengan keluarga,dasar ayat QS 2:221 : Dan janganlah kamu menikahkan orang2 musyrik, sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu, mereka mengajak keneraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya dan menerangkan ayat2-Nya (perintah2-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.

LANGKAH 6 : PERBANYAK SILATURAHIM, terutama kepada orang2 yang pernah anda sakiti & minta ridho orang tua. Barangsiapa yang ingin diluaskan rejekinya temasuk jodoh, sambunglah tali silaturahim dasar al hadits untuk Ridho orangtua Raihlah cinta orangtua supaya Allah menghadirkan cinta buat anda.

LANGKAH 7 : MENUTUP AURAT, supaya anda tidak sesat (menjauh dari jodoh anda) dasar ayat QS 20:121 : Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat2nya dan mulailah keduanya menutupnya dengan daun2 (yang ada di)surga dan durhakalah adam kepada Tuhan dan Sesatlah ia.

RAHASIA JODOH TERBAIK : Jodoh itu tergantung pada diri kita sendiri, bila kita berperilaku baik, maka jodoh kitapun baik, jika perilaku kita buruk, maka jangan dipersalahkan jika jodoh kitapun berperilaku buruk. Wanita yang keji adalah untuk pria yang keji dan pria yang keji adalah buat wanita yang keji pula dan wanita yang baik adalah untuk pria yang baik dan sebaliknya. Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).

LANGKAH ISTIMEWA : MENOLONG YANG SEDANG KESUSAHAN misal bantulah saudara/kawan yang mau menikah tapi kekurangan/kesulitan dasar Al Hadits : wawloohu fii awnii abdi ma kanal abdu fii awni akhiihi, Allah selalu berkenan membantu hamba-Nya selama hambaNya berkenan membantu saudaranya.

SYARAT LANGKAH ISTIMEWA : LAKUKAN DENGAN IKHLAS DAN JANGAN HAPUS DENGAN DOSA2, hai orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebut dan menyakiti perasaan si penerima.

Doa bagi laki2 yang berharap jodoh : ROBBI HABLII MIILANDUNKA ZAUJATAN THOYYIBAH AKHTUBUHA WA ATAZAWWAJ BIHA WATAKUNA SHOIHIBATAN LII FIDDIINI WADDUNYAA WAL AAKHIROH, artinya : Ya Robb berikanlah kepadaku istri yang terbaik dari sisi-Mu, istri yang aku lamar dan nikahi  dan istri yang menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat.

Doa bagi wanita yang berharap jodoh : ROBBI HABLII  MIN LADUNKA ZAUJAN THOYYIBAN WAYAKUUNA SHOHIBAN LII FIDDIINI WADDUNYAA WAL AAKHIROH, artinya : Ya Robb berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia & akhirat.

Doa tambahan : HASBUNAWLOOH WANI-MAL WAKIIL NI’MAL MAWLA WANI’MAN NASHIIR, dasar ayat QS 9:129 : Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah : Cukuplah Allah bagiku tidak ada Tuhan selain DIA. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arsy yang agung.

Doa untuk dapat jodoh dari hadits : ALLAAHUMMAFTAHLII HIKMATAKA WANSYUR ALAYYA MIN KHOZAA INI ROHMATIKA YAA ARHAMAR-ROOHIMIN, artinya : Ya Allah bukakanlah bagiku hikmamu dan limpahkanlah padaku keberkahanMu, wahai Pengasih dan Penyayaang.

LANGKAH ISTIMEWA, puasa sunnah, coba mulai sekarang sampai 40 hari kedepan. Barangsiapa yang membiasakan puasa doanya cepat terkabul.

DOA TAMBAHAN2 : ROBBANAA HABLANAA MIN AZWAJINAA WADZURRIYAATINAA QURROTA A’YUN WAJ ALNAA LIL MUTTAQIINA IMAAMAA QS ; 25:74 : Dan orang2 yang berkata : Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri2 kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa.

Cita-cita yang tinggi adalah bendera kesungguhan

Written by Andi Rahmanto
Tuesday, 05 January 2010 16:16
Oleh: Ustadz Abu Ayyub


Pembaca belajarislam.com yang dirahmati Allah Subhanahu wa ta’ala, mari kita teruskan semangat untuk maju dan berubah untuk kejayaan umat ini, berikut sifat jiddiyah keempat yang tentunya sangat penting dan menentukan langkah kita kedepan, yaitu sifat kekasih kita Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan orang-orang yang meneladaninya.

Allah Subhanahu wa ta’ala menciptakan manusia dan menyertakan kepada setiap mereka keinginan dan obsesi, maka tidak ada seorang pun yang Allah biarkan hidup tanpa sebuah keinginan. Oleh karena itu, nama yang paling sesuai untuk manusia adalah HAMAM. Sebenarnya ini juga telah disabdakan oleh Qudwah kita Nabi Shallallahu ’alaihi wasallam dalam sabdanya: “Nama yang paling dicintai oleh Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman, dan nama yang paling sesuai adalah HARIST dan HAMAM.” [As Suyuti dalam Al Jami’].

Al Mundziri memberikan penjelasan bahwa: HARIST dan HAMAM dikatakan nama yang paling sesuai untuk manusia karena HARIST adalah yang bekerja dan HAMAM adalah berkeinginan terus, karena setiap manusia tidak pernah lepas dari kedua sifat tersebut, Allahu a’lam. Akan tetapi Allah jadikan setiap mereka berbeda keinginannya, ada yang senantiasa tidak mencukupkan diri dengan keinginan yang biasa-biasa saja dan ada yang mencukupkan diri dengan yang biasa-biasa saja, berawal dari perbedaan inilah setiap kita punya cita-cita yang berbeda pula.

Pada tulisan ini akan kami sampaikan sisi yang sangat penting tentang sifat orang yang bersungguh-sungguh selain sifat-sifat yang lalu, seperti dikatakan oleh para ahli hikmah bahwasanya: Cita-cita-yang tinggi- adalah bendera kesungguhan.

Apa yang dimaksud cita-cita yang tinggi? Bercita-cita tinggi adalah ketika seseorang menganggap kecil atau sepele sesuatu yang dibawah sebuah cita-cita yang paling tinggi. Adapun dikatakan orang yang bercita-cita rendah adalah pada saat seseorang tidak berhasrat untuk sebuah prestasi yang tinggi dan ridha dengan sesuatu yang biasa-biasa saja. Syikhul Islam berkata: “Orang awam sering mengatakan bahwa ‘Harga diri setiap orang tergantung pada apa yang menjadikan dia dilihat baik,’ adapun orang-orang tertentu (ulama) mengatakan ‘Harga diri seseorang sesuai dengan keinginannya.’”

Salafushshalih senantiasa menasehati: “Jagalah cita-citamu karena itu adalah permulaan dari amalmu, maka barang siapa benar cita-citanya dan jujur maka benarlah amal-amal setelahnya.” Ibnul Jauzi berkata: “Diantara tanda kesempurnaan akal adalah cita-cita yang tinggi.” Beliau juga mengatakan, “Saya tidak melihat aib seseorang sebagai aib layaknya seorang yang mampu mencapai derajat kesempurnaan kemudian dia tidak mewujudkannya.”

Adapun obsesi tertinggi seorang mukmin secara mutlak tidaklah fokus kecuali kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, tidaklah meminta selainnya, tidaklah berupaya kecuali untuk keridhaan-Nya, tidak pula menjual ketaatan kepada-Nya dengan gemerlapnya dunia ataupun dengan segala sesuatu yang sifatnya fana, karena Allahlah yang tertinggi dan tempat menggantungkan kecintaan yang tertinggi. Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Al Qoyyim: “Orang yang tertinggi himmah-nya adalah yang tertinggi merasakan nikmatnya mengenal Allah, mencintai-Nya, serta rindu akan perjumpaan-Nya.”

Sedangkan rendahnya obsesi seseorang merupakan sebab pertama seseorang itu akan sampai kepada kekerdilan, kenistaan, dan ketidakeksistensian. Seandainya umat ini sudah merasa cukup ridha dengan realita yang ada sekarang, serta penerus generasi mereka juga tidak memiliki obsesi untuk sebuah perubahan maka mereka akan tereliminasi dalam laju peradaban ini.

Adapun orang-orang yang senantiasa terpenuhi jiwanya dengan obsesi tinggi maka merekalah revolusioner yang akan senantiasa mengukir sejarah, sebagaimana kita telah melihat bagaimana sahabat-sahabat Rasulullah, mereka meruntuhkan imperium terbesar dan menaklukan dua Negara adikuasa ( Romawi dan Persia) dan dizaman mereka juga penaklukan-penaklukan yang lain seperti, India, Maroko, Spanyol dan lain-lain. Begitu juga saat kemulian dan tingginya semangat juang kaum muslimin seperti pada zaman Shalahuddin Al Ayyubi, mereka benar-benar menghinakan musuh-musuh Allah, mereka mengikat setiap sepuluh tawanan perang Nasrani dengan tali kemudian menukarnya dengan sandal. Pada saat mereka ditanya kenapa? Mereka menjawab: Kami akan mengabadikan kehinaan dan kenistaan mereka, yaitu kami jual pejuang-pejuang mereka dengan sandal. Maka benar-benar kehinaan mereka terabadikan.

Ternyata seiring waktu berjalan, cita-cita yang diwariskan para pahlawan sejati mengalami distorsi yang begitu memperihatinkan, bagaimana pejuang-pejuang muslim dihinakan, didudukkan, kemudian dihabisi dengan pedang-pedang musuh pada saat melawan pasukan Tar-Tar. Bahkan kita juga menyaksikan sekarang bagaimana tanah Palestina dijual dengan harga yang sangat murah, hilangnya Al-Quds serta dirampasnya Masjidil Aqsa. Juga pemandangan yang sangat memilukan hati, bagaimana kaum muslimin Irak bertekuk lutut dihadapan pasukan-pasukan Amerika, bahkan ada yang merengek kepada pasukan kufar tersebut untuk meminta belas kasihan, serta juga ada yang sampai mencium tangan-tangan busuk mereka demi mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pemandangan serupa juga senantiasa kita saksikan didepan mata kita, bagaimana generasi kaum muslimin pada hari ini, nuansa kehidupan yang sengat kental dengan budaya mengekor, taklid menunggu-nunggu model-model kufar serta mengidolakannya.

Wahai saudaraku sesungguhnya anda sangat merindukan sesuatu yang kami juga merindukan. Kami senantiasa memimpikan sesuatu yang kami yakin anda juga mengimpikannya hal tersebut. Maka mulai detik ini pula, campakanlah jauh-jauh himmah duniamu itu!! Ingatlah…himmah-mu yang membumbung tinggi adalah kontribusi yang sangat luar biasa harganya untuk kemuliaan Islam. Bolehlah kaki-kaki kita menapak dibumi ini, akan tetapi gantungkanlah erat-erat himmah-mu dilangit yang paling tinggi. Ingatlah kekerdilan, kehinaan, kenistaan umat sekarang ini tidak lepas dari kekerdilan obsesi kita.

Umar ibn Al Khattab berkata: ”Janganlah engkau sekali-kali berobsesi rendah sesungguhnya saya belum pernah melihat orang yang paling kerdil dari orang yang berobsesi rendah.”

Ahli Balaghah mengatakan: “Uluwul Himmah merupakan nikmat yang tak ternilai.” Jika Jiwa seseorang itu besar maka akan dicapaikan dengan urusan-urusan besar pula.

Mu’awiyah pernah berkata: “Bercita-citalah kalian sesungguhnya saya mencita-citakan khilafah maka saya meraihnya padahal banyak sekali sahabat yang lebih berhak untuk meraihnya, barang siapa menginginkan kecuali dia akan meraihnya.”

Umar bin Abdul Aziz berkata: “Sesungguhnya aku memiliki jiwa yang berkeinginan sangat kuat, aku bercita-cita untuk tegaknya khilafah maka saya memperolehnya, aku menginginkan menikahi putri seorang khalifah maka aku mendapatkannya, aku bercita-cita menjadi khalifah maka aku mendapatkannya, dan aku sekarang menginginkan surga maka aku berharap untuk mendapatkannya.”

Dalil-dalil yang memerintahkan kita bercita-cita tinggi.

Dan orang orang yang berkata: ‘Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.’” [QS. Al Furqan: 74]

Jika engkau meminta surga, mintalah surga firdus karena firdaus adalah surga yang paling tinggi.” [Mutafaqqun ‘Alaih].

Sesungguhnya Allah menyukai permasalahn yang tinggi-tinggi dan mulia dan Allah membenci yang biasa-biasa.” [HR. Thabrani no 2894]

Rujukan:

Uluwul Himmah karya Syaikh Muhammad Isma’il Al Muqaddam Ar Rajul Ash shifr Durus Lisyaikh Ibrohim Ad Duwaisy.

http://belajarislam.com/materi-belajar/tarbiyah/756–cita-cita-yang-tinggi-adalah-bendera-kesungguhan

In The Name Of Allah, Most Gracious, Most Merciful..

Ali Bin Abi talib waktu itu ingin melamar Fatimah, putri nabi Muhammad SAW. Tapi karena dia tidak punya uang untuk membeli mahar, maka ia membatalkan niat itu. Ali segera berhijrah untuk bekerja dan mengumpulkan uang. Pada saat Ali sedang bekerja keras, ia mendengar kabar kalau Abu Bakar ternyata melamar Fatimah. Wah, gimana coba perasaan Ali, wanita yang sudah dia incer dilamar oleh seseorang yang ilmu agama nya lebih hebat dari dia. Kata Ali “Yaah, sudah keduluan, hiks..Sad”. Tapi Ali tetap bekerja dengan giat.

Lalu setelah beberapa lama Ali mendengar kabar kalau lamaran Abu Bakar kepada Fatimah ditolak. Ali kaget dan sedikit bergembira tentunya, hehee, kata Ali “waah, saya masih punya kesempatan nih, cihuy..”. Setelah mendengar kabar itu, Ali bekerja lebih giat lagi agar cepat mengumpulkan uang dan segera melamar Fatimah. Tapi tak lama setelah itu, Ali mendengar kabar kalo Umar Bin Khotob melamar Fatimah. Wah, sekali lagi Ali keduluan orang lain, gimana coba perasaanya? Langsung ciut.. Tapi ga berapa lama Ali mendengar kalau lamaran Umar bin Khotob ditolak. Wahaha, betapa senangnya Ali, mendengar kabar itu.

Tapi tak lama kesenangan itu kembali pudar Karena terdengar kabar lagi, ternyata Usman bin Affan melamar Fatimah. Huff, ini sudah yang ketiga kalinya, kata Ali “mungkin kali ini diterima. Coba Usman ga melamar Fatimah secepat ini, InsyaAllah ga lama lagi saya akan melamar Fatimah, tapi yasudahlah, apa mau dikata, dikata mau apa? Apa dikata mau?Surrender sudah keduluan,..”
Dan sekali lagi, ga berapa lama dari itu, kabar ditolaknya lamaran Usman bin Affan pun terdengar lagi, Wahaha, betapa bahagianya Ali. Semangat Ali untuk melamar Fatimah pun berkobar lagi, dan semangat itu didukung oleh teman2 Ali. Kata teman nya “Ayo Ali, lamar Fatimah sekarang, tunggu apa lagi?? kamu kan sudah bekerja keras selama ini, kamu juga sudah mengumpulkan harta dan cukup untuk membeli mahar. Ayooo, tunggu apa lagi??? Tunggu yang ke4 kalinya??? Ayo cepeeett!!!”

Dengan segera Ali memeberanikan diri untuk menghadap ke Nabi Muhammad dengan tujuan melamar Fatimah, dan kalian tau??? LAMARAN DITERIMA!!!

Oya, tambahan : ternyata memang dari dulu Fatimah sudah mempunyai perasaan dengan Ali dan menunggu Ali untuk melamarnya. Begitu juga dengan Ali, dari dulu dia juga sudah mempunyai perasaan dengan Fatimah,. Tapi mereka berdua sabar menyembunyikan perasaan itu sampai saat nya tiba, sampai saatnya ijab Kabul disahkan (jieeee). Wah..wah.. mereka hebat yaaa (harus kita contoh, teman-teman). Walaupun Ali sudah merasakan kekecewaan 3 kali keduluan orang lain, akhirnya kekecewaan itu terbayar juga.

Ya Allah…
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah… ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi ya Allah…
Seandainya telah Engkau takdirkan…
…Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku

Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti…
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya

Dan ya Allah yang tercinta…
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya….

Ya Allah ya Tuhanku…
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah…
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini

—————————————-
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
—————————————-

Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh

Amin… Ya Rabbal ‘Alamin

“inspiration from someone in another blog”

Cerpen : surat terbuka untuk ikhwan fillah (terkait dgn kecantikan)

bismillahirrahmanirrahim…


  • Malam telah larut terbentang. Sunyi. Dan

aku masih berfikir tentang dirimu, akhi. Jangan salah sangka ataupun menaruh prasangka. Semua semata-mata hanya untuk muhasabah terutama bagi diriku, makhluk yang Rasulullah SAW sinyalirkan sebagai pembawa fitnah terbesar.

Suratmu sudah kubaca dan disimpan. Surat yang membuatku gementar. Tentunya kau sudah tahu apa yang membuatku nyaris tidak boleh tidur kebelakangan ini.

“Ukhti, saya sering memperhatikan anti. Kalau sekiranya tidak dianggap lancang, saya berniat berta’aruf dengan anti.”

Jujur kukatakan bahawa itu bukan perkataan pertama yang dilontarkan ikhwan kepadaku. Kau orang yang kesekian. Tetap saja yang ‘kesekian’ itu yang membuatku diamuk perasaan tidak menentu. Astaghfirullahaladz im. Bukan, bukan perasaan melambung kerana merasakan diriku begitu mendapat perhatian. Tetapi kerana sikapmu itu mencampak ke arah jurang kepedihan dan kehinaan. ‘Afwan kalau yang terfikir pertama kali di benak bukannya sikap memeriksa, tapi malah sebuah tuduhan: ke mana ghaddhul bashar-mu?

Akhifillah,
Alhamdulillah Allah mengurniakan dzahir yang jaamilah. Dulu, di masa jahiliyah, kurniaan itu sentiasa membawa fitnah. Setelah hijrah, kufikir semua hal itu tidak akan berulang lagi. Dugaanku ternyata salah. Mengapa fitnah ini jesteru menimpa orang-orang yang kuhormati sebagai pengemban risalah da’wah? Siapakah yang salah di antara kita?

####

“Adakah saya kurang menjaga hijab, ukh?” tanyaku kepada Aida, teman sebilikku yang sedang mengamati diriku. Lama. Kemudian, dia menggeleng.

“Atau baju saya? Sikap saya?”

“Tidak, tidak,” sergahnya menenangkanku yang mulai berurai air mata.
“Memang ada perubahan sikap di kampus ini.”

“Termasuk diri saya?”
“Jangan menyalahkan diri sendiri meskipun itu bagus, sentiasa merasa kurang iman. Tapi tidak dalam hal ini. Saya cukup lama mengenali anti dan di antara kita telah terjalin komitmen untuk saling memberi tausiyah jika ada yang lemah iman atau salah. Ingat?”

Aku mengangguk. Aida menghela nafas panjang.

“Saya rasa ikhwan itu perlu diberi tausiyah. Hal ini bukan perkara baru kan ? Maksud saya dalam meng-cam akhwat di kampus.” Sepi mengembang di antara kami. Sibuk dengan fikiran masing-masing… .

“Apa yang diungkapkan dalam surat itu?”

“Ia ingin berta’aruf. Katanya dia sering melihat saya memakai jilbab putih. Anti tahu bila dia bertekad untuk menulis surat ini? Ketika saya sedang menjemur pakaian di depan rumah! Masya Allah…. dia melihat sedetail itu.”

“Ya.. di samping itu tempoh masa anti keluar juga tinggi.”

“Ukhti…,” sanggahku, “Anti percaya kan kalau saya keluar rumah pasti untuk tujuan syar’ie?”

“InsyaAllah saya percaya.. Tapi bagi anggapan orang luar, itu masalah yang lain.”

Aku hanya mampu terdiam. Masalah ini sentiasa hadir tanpa ada suatu penyelesaian. Jauh dalam hati selalu tercetus keinginan, keinginan yang hadir semenjak aku hijrah bahawa jika suatu saat ada orang yang memintaku untuk mendampingi hidupnya, maka hal itu hanya dia lakukan untuk mencari keridhaan Rabb-nya dan dien-ku sebagai tolok ukur, bukan wajahku. Kini aku mulai risau mungkinkah harapanku akan tercapai?

####

Akhifillah,
Maaf kalau saya menimbulkan fitnah dalam hidupmu. Namun semua bukan keinginanku untuk beroleh wajah seperti ini. Seharusnya di antara kita ada tabir yang akan membersihkan hati dari penyakitnya. Telah kucuba dengan segenap kemampuan untuk menghindarkan mata dari bahaya maksiat. Alhamdulillah hingga kini belum belum hadir sosok putera impian yang hadir dalam angan-angan. Semua kuserahkan kepada Allah ta’ala semata.

Akhi,
Tentunya antum pernah mendengar hadits yang tersohor ini. Bahawa wanita dinikahi kerana empat perkara: kecantikannya, hartanya, keturunannya, atau diennya. Maka pilihlah yang terakhir kerana ia akan membawa lelaki kepada kebahagiaan yang hakiki.

Kalaulah ada yang mendapat keempat-empatnya, ibarat ia mendapat syurga dunia. Sekarang, apakah yang antum inginkan? Wanita shalihah pembawa kedamaian atau yang cantik tapi membawa kesialan? Maaf kalau di sini saya terpaksa berburuk sangka bahawa antum menilai saya cuma setakat fizik belaka. Bila masanya antum tahu bahawa dien saya memenuhi kriteria yang bagus? Apakah dengan melihat frekuensi kesibukan saya? Tempoh di luar rumah yang tinggi?

Tidak. Antum tidak akan pernah tahu bila masanya saya berbuat ikhlas lillahi ta’ala dan bila masanya saya berbuat kerana riya’. Atau adakah antum ingin mendapatkan isteri wanita cantik yang memiliki segudang prestasi tetapi akhlaknya masih menjadi persoalan? Saya yakin sekiranya antum diberikan pertanyaan demikian, nescaya tekad antum akan berubah.

Akhifillah,
Tanyakan pada setiap akhawat kalau antum mampu. Yang tercantik sekalipun, maukah ia diperisterikan seseorang kerana dzahirnya belaka? Jawapannya, insya Allah tidak. Tahukah antum bahawa kecantikan zahir itu adalah mutlak pemberian Allah; Insya Allah antum tahu. Ia satu anugerah yang mutlak yang tidak boleh ditawar-tawar jika diberikan kepada seseorang atau dihindarkan dari seseorang. Jadi, manusia tidak mendapatkannya melalui pengorbanan. Lain halnya dengan kecantikan bathiniyyah. Ia melewati proses yang panjang. Berliku. Melalui pengorbanan dan segala macam pengalaman pahit. Ia adalah intisari dari manisnya kata, sikap, tindak tanduk dan perbuatan. Apabila seorang lelaki menikah wanita kerana kecantikan batinnya, maka ia telah amat sangat menghargai perjuangan seorang manusia dalam mencapai kemuliaan jati dirinya. Faham?

Akhifillah,
Tubuh ini hanya pinjaman yang terpulang pada-Nya bila-bila masa mengambilnya. Tapi ruh, kecantikannya menjadi milik kita yang abadi. Kerananya, manusia diperintahkan untuk merawat ruhiyahnya bukan hanya jasmaninya yang boleh usang dan koyak sampai waktunya.

Akhifillah,
Kalau antum ingin mencari akhawat yang cantik, antum juga seharusnya menilai pihak yang lain. Mungkin antum tidak memerhatikannya dengan teliti. (Alhamdulillah, tercapai maksudnya untuk keluar rumah tanpa menimbulkan perhatian orang). Pakaiannya sederhana, ia hanya memiliki beberapa helai. Dalam waktu seminggu antum akan menjumpainya dalam jubah-jubah yang tidak banyak koleksinya. Tempoh masanya untuk keluar rumah tidak lama. Ia lebih suka memasak dan mengurus rumah demi membantu kepentingan saudari-saudarinya yang sibuk da’wah di luar. Ia nyaris tidak mempunyai keistimewaan apa-apa kecuali kalau antum sudah melihat shalatnya. Ia begitu khusyu’. Malam-malamnya dihiasi tahajjud dengan uraian air mata. Dibaca Qur’an dengan terisak. Ia begitu tawadhu’ dan zuhud. Ah, saya iri akan kedekatan dirinya dengan Allah. Benar, ia mengenal Rabbnya lebih dari saya. Dalam ketenangannya, ia tampak begitu cantik di mata saya. Beruntung ikhwan yang kelak memperisterikannya… (saya tidak perlu menyebut namanya.)

####

Malam semakin beranjak. Kantuk yang menghantar ke alam tidur tidak menyerang saat surat panjang ini belum usai. Tapi, sudah menjadi kebiasaanku tidak boleh tidur tenang bila saudaraku tercinta tidak hadir menemani. Aku tergugat apabila merasakan bantal dan guling di samping kanan telah kehilangan pemilik. Rasa penat yang belum terneutral menyebabkan tubuhku terhempas di sofa.

Aida sedang diam dalam kekhusyu’kan. Wajahnya begitu syahdu, tertutup oleh deraian air mata. Entah apa yang terlintas dalam qalbunya. Sudah pasti ia merasakan aku tidak hairan saat menyaksikannya. Tegak dalam rakaatnya atau lama dalam sujudnya.

“Ukhti, tidak solat malam? “ tanyanya lembut seusai melirik mata.

“Ya, sekejap,” kupandang wajahnya. Ia menatap jauh keluar jendela ruang tamu yang dibiarkan terbuka. “Dzikrul maut lagi?”

“Khusnudzan anti terlalu tinggi.”

Aku tersenyum. Sikap tawadhu’mu, Aida, menyebabkan bertambah rasa rendah diriku. Angin malam berhembus dingin. Aku belum mahu beranjak dari tempat duduk. Aida pun nampaknya tidak meneruskan shalat. Ia kelihatan seperti termenung menekuri kegelapan malam yang kelam.

“Saya malu kepada Allah,” ujarnya lirih.
“Saya malu meminta sesuatu yang sebenarnya tidak patut tapi rasanya keinginan itu begitu mendesak dada. Siapa lagi tempat kita meminta kalau bukan diri-Nya?”

“Apa keinginan anti, Aida?”
Aida menghela nafas panjang.

“Saya membaca buku Syeikh Abdullah Azzam pagi tadi,” lanjutnya seolah tidak menghiraukan. “Entahlah, tapi setiap kali membaca hasil karyanya, selalu hadir simpati tersendiri. Hal yang sama saya rasakan tiap kali mendengar nama Hasan al-Banna, Sayyid Quthb atau mujahid lain saat nama mereka disebut. Ah, wanita macam mana yang dipilihkan Allah untuk mereka? Tiap kali nama Imaad Aql disebut, saya bertanya dalam hati: Wanita macam mana yang telah Allah pilih untuk melahirkannya?”

Aku tertunduk dalam-dalam.

“Anti tahu,” sambungnya lagi, “Saya ingin sekiranya boleh mendampingin orang-orang sekaliber mereka. Seorang yang hidupnya semata-mata untuk Allah. Mereka tak tergoda rayuan harta dan benda apalagi wanita. Saya ingin sekiranya boleh menjadi seorang ibu bagi mujahid-mujahid semacam Immad Aql…”

Air mataku menitis perlahan. Itu adalah impianku juga, impian yang kini mulai kuragui kenyataannya. Aida tak tahu berapa jumlah ikhwan yang telah menaruh hati padaku. Dan rasanya hal iti tak berguna diketahui. Dulu, ada sebongkah harapan kalau kelak lelaki yang mendampingiku adalah seorang mujahid yang hidupnya ikhlas kerana Allah. Aku tak menyalahkan mereka yang menginginkan isteri yang cantik. Tidak. Hanya setiap kali bercermin, ku tatap wajah di sana dengan perasaan duka. Setakat inikah nilaiku di mata mereka? Tidakkah mereka ingin menilaiku dari sudut kebagusan dien-ku?

“Ukhti, masih tersisakah ikhwah seperti yang kita impikan bersama?” desisku.

Aida meramas tanganku. “Saya tidak tahu. Meskipun saya sentiasa berharap demikian. Bukankah wanita baik untuk lelaki baik dan yang buruk untuk yang buruk juga?”

“Anti tak tahu,” air mata mengalir tiba-tiba. “Anti tak tahu apa-apa tentang mereka.”

“Mereka?”

“Ya, mereka,” ujarku dengan kemarahan terpendam. “Orang-orang yang saya kagumi selama ini banyak yang jatuh berguguran. Mereka menyatakan ingin ta’aruf. Anti tak tahu betapa hancur hati saya menyaksikan ikhwan yang qowiy seperti mereka takluk di bawah fitnah wanita.”

“Ukhti!”

“Sungguh, saya terfikir bahawa mereka yang aktif da’wah di kampus adalah mereka yang benar-benar mencintai Allah dan Rsulnya semata. Ternyata mereka mempunyai sekelumit niat lain.”

“Ukhti, jangan su’udzan dulu. Setiap manusia punya kelemahan dan saat-saat penurunan iman. Begitu juga mereka yang menyatakan perasaan kepada anti. Siapa yang tidak ingin punya isteri cantik dan shalihah?”

“Tapi, kita tahukan bagaimana prosedurnya?”

“Ya, memang…”

“Saya merasa tidak dihargai. Saya berasa seolah-olah dilecehkan. Kalau ada pelecehan seksual, maka itu wajar kerana wanita tidak menjaga diri. Tapi saya…. Samakah saya seperti mereka?”

“Anti berprasangka terlalu jauh.”

“Tidak,” aku menggelengkan kepala. “Tiap kali saya keluar rumah, ada sepasang mata yang mengawasi dan siap menilai saya mulai dari hujung rambut -maksud saya hujung jilbab- hingga hujung sepatu. Apakah dia fikir saya boleh dinilai melalui nilaian fizik belaka..”

“Kita berharap agar ia bukan jenis ikhwan seperti yang kita maksudkan.”

“Ia orang yang aktif berda’wah di kampus ini, ukh.”

Aida memejamkan mata. Bisa kulihat ujung matanya basah. Kurebahkan kepala ke bahunya. Ada suara lirih yang terucap,

“Kasihan risalah Islam. Ia diemban oleh orang-orang seperti kita. Sedang kita tahu betapa berat perjuangan pendahulu kita dalam menegakkannya. Kita disibukkan oleh hal-hal sampingan yang sebenarnya telah diatur Allah dalam kitab-Nya. Kita tidak menyibukkan diri dalam mencari hidayah. Kasihan bocah-bocah Palestin itu. Kasihan saudara-saudara kita di Bosnia . Adakah kita boleh menolong mereka kalau kualiti diri masih seperti ini? Bahkan cinta yang seharusnya milik Allah masih berpecah-pecah. Maka, kekuatan apa yang kita ada?”

Kami saling bertatapan kemudian. Melangkau seribu makna yang tidak mampu dikatakan oleh kosa kata. Ada janji. Ada mimpi. Aku mempunyai impian yang sama seperti Aida: mendukung Islam di jalan kami. Aku ingin mempunyai anak-anak seperti Asma punyai. Anak-anak seperti Immad Aql. Aku tahu kualiti diri masih sangat jauh dari sempurna. Tapi seperti kata Aida; Meskipun aku lebih malu lagi untuk meminta ini kepada-Nya. Aku ingin menjadi pendamping seorang mujahid ulung seperti Izzuddin al-Qassam.

####

Akhifillah,
Mungkin antum tertawa membaca surat ini. Ah akhawat, berapa nilaimu sehingga mengimpikan mendapat mujahid seperti mereka? Boleh jadi tuntutanku terlalu besar. Tapi tidakkah antum ingin mendapat jodoh yang setimpal? Afwan kalau surat antum tidak saya layani. Saya tidak ingin masalah hati ini berlarutan. Satu saja yang saya minta agar kita saling menjaga sebagai saudara. Menjaga saudaranya agar tetap di jalan yang diridhai-Nya. Tahukah antum bahawa tindakan antum telah menyebabkan saya tidak lagi berada di jalan-Nya? Ada riya’, ada su’udzhan, ada takabur, ada kemarahan, ada kebencian, itukah jalan yang antum bukakan untuk saya, jalan neraka? –‘Afwan.

Akhifillah,
Surat ini seolah menempatkan antum sebagai tertuduh. Saya sama sekali tidak bermaksud demikian. Kalau antum mahu cara seperti itu, silakan. Afwan, tapi bukan saya orangnya. Jangan antum kira kecantikan lahir telah menjadikan saya merasa memiliki segalanya. Jesteru, kini saya merasa iri pada saudari saya. Ia begitu sederhana. Tapi akhlaknya bak lantera yang menerangi langkah-langkahnya. Ia jauh dari fitnah. Sementara itu, apa yang saya punyai sangat jauh nilainya. Saya bimbang apabila suatu saat ia berhasil mendapatkan Abdullah Azzam impiannya, sedangkan saya tidak.

Akhifillah,
‘Afwan kalau saya menimbulkan fitnah bagi antum. Insya Allah saya akan lebih memperbaiki diri. Mungkin semua ini sebagai peringatan Allah bahawa masih banyak amalan saya yang riya’ maupun tidak ikhlas. Wallahua’lam. Simpan saja cinta antum untuk isteri yang telah dipilihkan Allah. Penuhilah impian ratusan akhawat, ribuan ummat yang mendambakan Abdullah Azzam dan Izzuddin al-Qassam yang lain. Penuhilah harapan Islam yang ingin generasi tangguh seperti Imaad Aql. Insya Allah antum akan mendapat pasangan yang bakal membawa hingga ke pintu jannah.

Akhifillah,
Malam bertambah-dan bertambah larut. Mari kita shalat malam dan memandikan wajah serta mata kita dengan air mata. Mari kita sucikan hati dengan taubat nasuha. Pesan saya, siapkan diri antum menjadi mujahid. Insya Allah, akan ada ratusan Asma dan Aisyah yang akan menyambut uluran tangan antum untuk berjihad bersama-sama.

Yang terakhir, akhi, saudara seaqidahku, saya persembahkan bingkisan indah sebuah syair karya pujangga besar Muhammad Iqbal. Semoga menjadi renungan kita bersama untuk lebih meningkatkan ketaqwaan dan keimanan.

IDEALNYA SEORANG PEMUDA

Ia peribadi yang muslim,
Berhati emas,
Berpotensi prima,
Yang di kala damai
Anggun petaka kijang dari padang perburuan
Yang di kala perang
Perkasa bak harimau kumbang
Ia perpaduan manis hempedu
Satu kali dengan kawan
Lain kali dengan lawan
Yang lembut dalam berbahasa
Yang teguh membawa suluh
Angannya sederhana
Citanya mulia
Tinggi keutamaan dalam hati-hati
Tinggi budi, rendah hati
Ia lah sutera halus di tengah sahabat tulus
Ia lah baja
Ditentangnya musuh durhaka
Ia ibarat gerimis atau embun tiris
Yang memekarkan bunga-bunga
Yang melambaikan tangkai-tangkai
Ia juga puting beliung
Yang melemparkan ombak menggunung
Yang menggoncangkan laut ke relung-relung
Ia lah gemercik air ditaman sari, asri
Ia juga penumbang segala belantara
Segala sahara
Ia lah pertautan agung iman Abu Bakar
Perkasa Ali
Papa Abu Dzar
Teguhnya Salman
Mendirinya di tengah massa yang bergoyang
Ibarat lentera ulama di tengah gulita sahara
Ia pilih syahid fisabilillah atas segala kerusi dan upeti
Ia manuju bintang
Menggapai malaikat
Ia tentang tindak kuffar
Pola aniaya di mana saja
Maka nilainya pun membumbung tinggi
Harganya semakin tak terperi
Maka siapakah yang akan sanggup membelinya
Kecuali Rabb-nya?

sumber:

http://dionalfah51.blog.friendster.com/

SABAR DALAM PENANTIAN

Merindukan  pendamping hidup adalah fitrah setiap insan. Wanita, sebagai makhluk Alloh yang cenderung ingin dilindungi.  tentu wajar berharap pula akan kehadiran seorang ikhwan dalam hidupnya. Dan saat menanti adalah ujian berat bagi seorang gadis. Sebagai bunga yang sedang mekar atau yang mungkin telah mekar sekian lama, seringkali ia terlena dengan tawaran manis sang kumbang yang datang mempesonanya.  Sayang, kebanyakan kumbang-kumbang yang datang sekedar cuma ingin menggoda saja.  Malah ada pula  yang sekedar ingin menghisab madunya tanpa mau bertanggung jawab. Na’udzubillah ! Begitulah fakta masa kini. Realita fitnah syahwat yang terjadi dimana-mana hingga banyak wanita yang kehilangan kehormatannya. Karena itu setiap gadis muslimah hendaknya pandai-pandai menjaga diri dan selalu berhati-hati, jangan sampai tertipu. Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan seorang gadis muslimah dalam penantian?

1. MEMPERBANYAK AMAL IBADAH

Seorang  muslimah dalam masa penantian hendaknya semakin mendekatkan diri pada Alloh.  Pendekatan diri pada Alloh  dengan memperbanyak amal ibadah, khususnya ibadah sunnah, karena ia bisa menjadi perisai diri dari segala godaan.

2. DO’A DAN TAWAKAL

Rezeki, maut, termasuk jodoh manusia sudah diatur oleh Alloh , Dia yang maha mengetahui  yang terbaik bagi hamba-Nya,  yang bisa kita lakukan adalah ikhtiat dan berdo’a, kemudian bertawakal  kepada-Nya. Hanya pada Alloh kita berserah diri dan mohon pertolongan. Berdo’alah agar segera dikaruniai jodoh yang sholih. yang baik agamanya, yang bisa membawa kebahagiaan bagi kita di dunia dan akhirat. Yakinlah! Alloh yang memberikan yang terbaik. Bukankah Dia yang mengikuti persangkaan hamba-Nya ? karena itu jangan  pernah berburuksangka  terhadap Alloh.

3.MEMPERSIAPKAN DIRI/ MEMBEKALI DIRI DENGAN ILMU

Bekali diri dengan ilmu, khususnya ilmu agama. terutama ilmu yang berhubungan dengan kerumahtanggaan. Lalu, bekali  diri dengan keterampilan berumah tangga.  Seorang suami tentu saja akan senang hati bila isterinya terampil dan cekatan. Terakhir, persiapkan diri menjadi isteri yang sholihah, menyejukkan mata , taat pada suami dan sebaik-baik perhiasan bagi suami. jangan lupa  untuk merawat diri agar selalu tampil cantik dan segar.  Tapi ingat, kecantikan bukan untuk diumbar sembarangan, persembahkan hanya untuk suami tercinta kelak.

KEPADA PARA IKHWAN……..KETAHUILAH!

Sesungguhnya telah banyak para akhwat yang siap menanti, menunggu pinanganmu. menunggu keberanianmu ….tunggu apalagi kalaupun engkau sudah siap menikah dan merindukan seorang isteri. Ayolah ! jangan ikhlaskan wanita-wanita muslimah sholihah  itu dinikahkan oleh seorang yang tidak baik agamanya. ingat! Alloh akan menolong  seorang pemuda yang berniat menikah untuk menyelamatkan agamanya. Karena itu, bersegeralah mencari pendamping yang bisa membantumu  bertaqwa pada Alloh.