Posts Tagged ‘Rindu’

Salam sayang dariku padamu yang jauh di mata entah di mana. Rasanya rindu sekali aku ingin bertemu. Bercengkerama, berbicara dari hati ke hati, hidup bersama dalam suka dan duka. Aku ingin menumpahkan segala curahan hatiku, berbagi rasa padamu, menjalin kasih sayang bersama dalam ikatan keluarga yang penuh berkah illahi.

Namun sabar sayang…, sabar… mungkin Allah sedang menguji kesabaran, keimanan dan ketakwaan kita. Pasti, pasti… saat itu kan datang. Saat yang dinanti itu kan tiba. Hingga masanya nanti, saat Allah meridhai ikatan suci antara kita. Semoga Allah memberi kemudahan dan kelancaran segala urusan kita berdua. Semoga Allah memantapkan hatimu untuk datang mengkhitbahku dan memantapkan hatiku untuk menerimamu apa adanya lillahi ta’ala. Tanpa ada keraguan sedikitpun.

Insya Allah saat bahagia itu tak akan lama lagi. Saat kau ucap ijab kabul sambil berjabat erat dengan ayahku…. disitulah saat perjanjian berat terangkum singkat penuh harap. Saat itulah para malaikat mendoakan kita dengan senandung ayat-ayat cinta Nya, doa-doa dari semua kerabat berkumandang syahdu hingga langit ke tujuh. Sabar wahai kekasih hati, yakinlah,, dengan yakin sepenuh hati hanya kepada Nya, Insya allah…. Meski hingga saat ini tak sekalipun kita bersua, aku dan kau tak pernah tau satu sama lain, tapi pasti Allah akan mempertemukan kita berdua dalam naungan cinta dan kasih sayang Nya.

Rabbana hablana min azwaajina wa dzurriyyatina qurrata a’yun waj’alna lil muttaqinnaa imammaa. Amiin Ya Rabb…..

^^

100% isihatimanusiagorengtepungsausambalmerahmerona

Ya Allah…
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah… ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi ya Allah…
Seandainya telah Engkau takdirkan…
…Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku

Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti…
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya

Dan ya Allah yang tercinta…
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya….

Ya Allah ya Tuhanku…
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah…
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini

—————————————-
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
—————————————-

Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh

Amin… Ya Rabbal ‘Alamin

“inspiration from someone in another blog”

Tuhanku…
Aku berdo’a untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu

Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting
Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau
dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia

Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku
Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah

Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya

Tuhanku…
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna

Tuhanku…
Aku juga meminta,
Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku

Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu
Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana,
mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi
Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan:
“Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna.”

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan

Amin….

Ya Allah, hamba memohon temukanlah hamba dengan pendamping hidup yang terbaik untuk hamba menurutMu ya Allah. Yang terbaik untuk dunia dan akhirat hamba ya Allah. Hamba lelah ya Allah, namun lautan rahmat & cintaMu membuat hamba selalu merasa segar dan tegar. Jangan tinggalkan hamba dalam kesia-siaan ya Allah. Jadikanlah semua langkah hamba senantiasa mendatangkan ridha dan rahmatMu. Amin.”

dari buku KCB2

aku hanya ingin berkata: “bersyukurlah teman2 yang Ibu/Mama/Bunda/Bu’e/Ma’e nya masih hidup sehat walafiat”

seorang temanku merasa hidupnya hampa. di tengah keramaian ia merasa kesepian seperti sebatang kara. mau cerita bingung bercerita ke siapa, mau curhat bingung mau mencurahkan ke siapa. Padahal, orang tuanya masih lengkap sehat walafiat, adik2nya pun masih satu rumah dengannya. dan aku rasa keluarganya bukan keluarga yg super sibuk banget. mereka masih sering punya waktu untuk berkumpul. Ternyata, eh ternyata….. ia ngga bisa bebas curhat karena sang Ibu orang yg panikan, kalau denger cerita2 yg kurang menyenangkan cepet sekali Ibunya naik darah tinggi. dibilang temperamental sih ngga juga, tapi cukup keras juga tipikalnya. ayahnya bersuara keras, sedang adik2nya ga jelas jadwal ada di rumahnya kapan. pantas saja temenku ini kesepian, merasa ga punya tempat curhat.

Jujur saja, aku kecewa dengan temanku itu. Seharusnya dia bersyukur. Ia masih memiliki Ibu Kandung yg Doanya Insya Allah Makbul, didengar Allah. Kalaupun ibunya panikan, seharusnya itu tidak bisa jadi alasan kalau curhat padanya ga asyik.

Sering aku iri melihat teman2ku yg kedua orang tua kandungnya terutama Ibu, masih ada. Sang Ibu yang selalu setia mendoakan anaknya, sang anak yang setiap hari bisa berjabat tangan mencium tangan dan pipi Ibu. Peluk kecup dan usapan lembut yg penuh kasih sayang yg tak pernah bosan darinya. Sapaan ringan nan sejuk, walau sekedar berucap “sudah makan belum?”, “gimana tadi kerjaannya?”, haah…….. betapa rindunya aku. Rindu pada mamaku tercinta.

Tak terasa sudah hampir 18 tahun aku berpisah dengannya. Semoga Allah melapangkan kuburnya, menerima segala amal ibadahnya, melindunginya, memberinya tempat terbaik, mengampuni dosa2nya, menyayangi dan menjauhkannya dari siksa kubur. Amiin ya Rabb. Walaupun belum lunas aku membayar semua kebaikanmu, aku selalu tetap mendoakanmu ma.

Bukan aku bermaksud ingin berandai2, bukan juga bermaksud ingin menggugatNya tentang ketetapanNya apalagi menyesali semua pemberianNya. aku sekedar ingin mencurahkan betapa sungguh aku kangen mama. aku berkhayal mencium tangan dan pipinya, aku berkhayal mama membalas mencium pipiku dengan penuh kasih sayang, mengelus rambut dan punggungku. ahh mama….. miss you so much.

Aku hanya ingin berbagi pada teman2, Sayangi dan hormatilah Ibumu sebelum kamu kehilangannya.

Sungguh perasaan ini begitu menggebu-gebunya. Aku ingin sekali segera menggenapkan separuh dienku Rabb. Agar aku tenang. Agar aku lebih mudah menjaga pandangan dan kehormatanku.

Sungguh tak henti2nya aku  berdoa padaMu dalam hati kapanpun itu, agar segera dipertemukan dengan belahan hatiku. Tapi aku pun tak dapat memaksa. Hanya Ikhtiar an doalah yg bisa aku lakukan. Ikhtiar dengan menjaga diri dan terus memperbaiki diri, karena aku ingin seorang yang baik pula dirinya.

Rabb, Ramadhan ini itulah pintaku yg utama. Aku yakin seyakin2nya Kau akan mengabulkan Doaku, meski mungkin tak langsung.

Rabb, sungguh hati ini begitu rindu untuk menikah.

Aku kangen banget…. Hiks.hiks

Ramadhan dan lebaran tahun ini aku ga bersamanya. kita sedang terpisah jauh. antaara benua asia dan perbatasan asia-eropa. tak hanya perbedaan tempat, dan waktu, pastiya perbedaan suasan lebih terasa banget.

Biasanya kumpul lengkap, tapi kali ini harus rela ada yg menghilang. Jadi inget setahun lalu saat hari H lebaran, kami foto2 keluarga dan sanak saudara serta tetangga2 lainnya. saat itu aku  berpikir, adakah yg akan hilang di lebaran tahun depan? hiks…hiks…ternyata adik yg harus tinggal jauh.

Namun, Masih bersyukur alhamdulillah…… Kami semua masih diberi umur panjang dan semoga berkah.

aku kangen adek………………!

jujur aku rindu sekali berbincang dengannya. berbincang yg penuh manfaat. seperti waktu2 dulu. walau sebenarnya itu tak boleh dibiasakan karena khawatir jadi “ujian”.

aku ini kuper, makanya cuma kenal orang kya dia ya cuma kenal dia seorang dan ingin dia seorang. Padahal di luar sana sih banyak yg demikian. kuper, jadinya ga ada pilihan warna warni yang mungkin lebih bisa mewarnai gambar hari2ku yang berlembar2. halah…………….

kata orang aku ini serius amat. susah di ajak becanda. saat orang bercanda, aku anggep serius. eeh…… ketika orang serius padaku, malah aku anggep cuma bercanda. bingung kan…… weleh2, ya udah dari sananya begini mau gimana lagi, enjoy aja deh.

Maklum, karena sudah terbentuk dari kecil begini juga pengaruh lingkungan di keluarga yang emang serius2, jarang becanda. konsumsi sehari2 jaman dulu aja Dunia dalam berita dan koran. ga jauh beda sih sama yg sekarang.

ngomong2 ttg rindu, bener Rabb……aku kangeeeeeen.


Rabb, klo boleh aku pinta, tapi bukan bermaksud aku memaksa, aku ingin sekali dia seorang alim disana menjadi teman hidup dan matiku.

*ahh……..begitu sering aku minta 1/2 maksa bahkan mungkin memaksa. tapi apakah mungkin Dia memberiku dengan terpaksa?

Rabb, padahal tekadku sudah bulat niatku sudah kuat -tapi tetap saja harus terus kuluruskan niat ini, karena lurus mencong lagi begitu terus- Namun mengapa hingga kini masih saja aku sepi sendiri?

*Huuuh…….manusia, manusia. apa kau pikir pertolonganNya bisa jatuh dari langit begitu saja. Usaha donk.

**jadi inget cerita yg kubaca dr buku berjudul XXX kemarin, yang mengisahkan seorang bapak tua yang kebanjiran. Tidak hanya rumahnya yang tenggelam, tapi sebagian besar wilayah daratannya sudah seperti lautan luas. Bodohnya, tuh Bapak ga mau ditolong siapapun. Tetangga, saudara, bahkan petugas relawan. si Bapak hanya ingin Allah yang datang menolongnya. dan ia selalu menunggu pertolongan Allah itu datang. Padahal sampai helikopter datang untuk menolongnya, karena kondisi banjir yang sudah sedemikia parah sehingga tak satupun orang bisa menembus wilayah tempat dimana Bapak itu berlindung (diujung genteng rumah yg mau roboh), si Bapak tua itu tetap saja tidak mau ditolong. Hingga akhirnya ia tewas kedinginan. Sesampainya di akhirat dia pun menggugat Tuhan. “Wahai Tuhanku, kenapa kau membiarkan aku mati kedinginan? padahal aku sudah begitu berharap padaMu, dan hanya menanti pertolongan dari Engkau. tapi apa, tidak ada sama sekali pertolongan dari Kau, padahal aku sudah sebegitu pasrahnya menggantungkan harapan hanya padaMu”, begitulah gugatannya kepada Tuhan. Lalu Tuhan pun berkata,” Wahai hambaKu, tak sadarkah kau sudah banyak sekali pertolongan yang aku kirimkan kepadamu, tapi sayang kau menolaknya. PertolonganKu itu tidak harus sesuai seperti apa maumu, tapi pertolonganKu bisa kukirimkan melalu tangan2 orang lain. dari mulai tetanggamu sampai helikopter yang akan mengangkutmu, kau tolak semua. padahal kalau kau tahu, itu semua adalah bantuan yang Aku kirimkan untukmu, tapi sayang kau tidak bisa memaknainya.” Bapak tua itu hanya meratap menangisi dan menyesali atas semua yang terjadi. Andai……. yah,, sesal selalu datang belakangan.

*Intinya, jangan2 sebenernya Allah sudah membuka jalan&memberi pilihan buatku dengan datangnya tawaran2 itu, namun hatiku masih saja tertutup, hingga kuanggap Dia membiarkan aku begitu saja. Astaghfirullahaladziim

Rabb….. Kau tau, sungguh tau apa yang telah datang dan pergi padaku sehari2. aku bagai dipersimpangan jalan, bingung arah mana yg harus kupilih. Mantapkan hatiku Rabb….  Sungguh aku tak tau harus bagaimana,

*Sejatinya hingga detik ini aku berharap dia bisa menjadi temanku. apa aku salah Rabb mengharapkannya? -tapi sekali lagi bukan maksudku memaksaMu untuk mengabulkan apa yang aku mau…. sungguh aku lebih ingin pilihanMu yang terbaik untukku


aku lagi sedih Rabb…. entah kenapa sepertinya jiwa ini kehilangan sesuatu, sepertinya ada sesuatu yang membuatku jauuuuhhhh sekali, yang akhirnya membuatku gelisah sendiri , gundah sendiri, sedih sendiri. Hati ini seperti kehilangan bentuknya, harapan yang begitu indah kupandang minggu lalu, seperti tak nampak di pelupuk mata. Pikiran yang membuncah2 hingga semangat yang tak habisnya seperti lunglai tak bergairah.

Rabb…….  aku kehilangan, aku rindu…..

Tak kuasa aku jalani hari ini sendiri, tak kuasa diri ini menguasai seluruh raga yang penuh nafsu duniawi, tak kuasa ku tegak sendiri tanpa siapa2,

Hatiku, jiwaku kering…., kering kerontang bak gurun pasir yang luas

sudah begitu jauh aku berjalan, tapi aku tak menemukan apa2, aku tak menemukan kebahagian, aku tak mendapat ketenangan

Aku kehausan Rabb, aku butuh oase…..

Rabb……… aku ingin berbalik lagi, aku butuh Engkau, dekat denganMu lebih menenangkan dibanding apapun jua, sudah sebegitu rindunya aku padaMu, aku tak kuasa tanpa Kau Rabb…..

Engkau yang selalu ada di hati dan lebih dekat dari urat syaraf leherku sendiri

tapi ketika aku senang, begitu mudah aku lupa padaMu

Maaf kan aku Rabb….

Sehari aku melupakanMu, serasa sebulan sudah aku kehilanganMu

Rabb…terimalah aku kembali, ampuni aku yang datang kepadaMu dengan penuh dosa dan dosa lagi…..

Hanya Kau Rabb, yang bisa menghiasi langit hatiku, Engkau yang kekal dan selalu ada.

Hanya Engkau yang bisa menjadi penawarku yang kehausan, Hanya Kau yang bisa menjadi penyubur jiwaku yang kerontang, dan hanya Kau yang mampu meredam seluruh rindu dan kegelisahan hatiku.

“Sungguh hanya dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tenang”